Bendungan Pamarayan, Bendungan Terbesar Pertama di Hindia Belanda

PANTURA TALK- Berbicara tentang Belanda pada saat masa penjajahan tentu tidak bisa lepas dari kata pembangunan.

Berdirinya beberapa bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang sampai saat ini masih sangat kokoh membuat orang yang melihatnya berdecak kagum.

Bendungan Pamarayan lama adalah bendungan terbesar pertama yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia sejak 1905 hingga 1925.

Baca Juga: Wisata Religi di Makam Keramat Solear, Ada Makam Salah Satu Penyebar Agama Islam di Banten

Bendungan Pamarayan Lama Sudah Menjadi Cagar Budaya / Foto : Pantura Talk (Bijak Cendekia Sukarno)

Bendungan Pamarayan lama memiliki 10 pintu air yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda.

Catatan sejarah menulis pembangunan bendungan pamayaran lama menelan biaya sebesar lima juta gulden dan mempekerjakan sekitar 200 ribu masyarakat indonesia kala itu.

Baca Juga: Makam Belanda di Benteng Speelwijk, Spot Menarik Untuk Berswafoto

Pintu Air di Bendungan Pamarayan Lama / Foto : Pantura Talk (Bijak Cendekia Sukarno)

Bendung Pamarayan lama memiliki dua menara yang terletak di sisi kanan dan kiri bendungan.

Secara administratif, lokasi bendungan pamarayan lama terletak di dua wilayah, sebagian terletak di Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, dan setengah badan bendungan terletak di Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.***