Baca Juga: Sedih, Sebuah Potret Memilukan Masyarakat Tegal di Masa Agresi Militer Muncul di Instagram
4. Soeharto
• Komandan Brigade Infanteri I Jaya Sakti Komando Daerah Militer V, Kolonel Abdul Latief dalam Pledoi
Kolonel A. Latief: Soeharto Terlibat G30S terbit pada 1999. Ia menuturkan bahwa, akan ada
peristiwa G30S 2 hari sebelum kejadian dan 4 jam sebelum kejadian. Namun, Soeharto tidak melarang
maupun mencegah adanya operasi tersebut.
• Adanya fakta Soeharto mengetahui rencana G30S, menandakan bahwa adanya upaya kudeta merangkak
dari sosok Soeharto ini.
• Rangkaian peristiwa kudeta merangkak 1 Oktober 1965 hingga 11 Maret 1966 adalah sebagai
berikut: Menyingkirkan para jenderal pesaing pada 1 Oktober 1965, membubarkan PKI, Menangkap 15
menteri yang loyal dengan Sukarno, dan mengambil alih kekuasaan.
5. CIA (Central Intelligence Agency)
• Sebagai konsekuensi Perang Dingin tahun 1960an, Amerika dan negara barat berkepentingan agar
Indonesia tidak jatuh ke tangan komunis.
• Ada empat opsi Amerika untuk Indonesia yaitu
membiarkan saja, membujuk Soekarno beralih kebijakan, menyingkirkan Soekarno, mendorong Angkatan
darat merebut kekuasaan, menjatuhkan PKI, dan merekayasa kehancuran PKI sekaligus menjatuhkan
Sukarno.
• Sejarawan John Roosa mengemukakan bahwa pada akhir 1965, AS memberikan beberapa
alat komunikasi radio untuk memantau komunikasi Angkatan Darat.
• AS menyadap komunikasi
angkatan darat dan bisa mendapatkan berbagai laporan. AS juga memberikan bantauan sebesar $10.000
untuk kegiatan KAP (Kantor Akuntan Publik) Gestapu.
Artikel Terkait
Ki Hajar Dewantara: Rangkap Jabatan adalah Perilaku yang Tidak Sopan
Ki Hadjar Dewantara, STOVIA dan Beasiswa
Prof. Dr. Prijono: Menteri Pendidikan Berprestasi, Berhaluan Kiri dan Ditangkap Sebelum Wafat
Etos Kerja dan Kejeniusan Orang China dalam Berdagang Menurut John Joseph Stockdale
Latar Belakang Perkembangan Pergerakan Politik di Indonesia, Melalui Pemikiran Soekarno Tentang Marhaenisme
Bapak Pluralisme, Gus Dur Sang Perekat Toleransi Di Indonesia