PANTURA TALK- Peringatan Hari Buruh atau May Day di Indonesia tidak bisa lepas dari nama seorang buruh yang bernama Marsinah.
Marsinah adalah salah seorang karyawati PT. Catur Putra Surya yang aktif dalam aksi unjuk rasa buruh.
Pada 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp1.700 per hari menjadi Rp2.250.
Baca Juga: 5 Link Twibbon Peringati Hari Buruh Internasional 2022
Tunjangan tetap Rp550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen.
Marsinah dikenal karna aksinya yang menuntut kesejahteraan bagi buruh, khususnya bagi perempuan.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Peringati Hari Buruh Internasional 2022
Marsinah kerap menyeruarakan upah minimum Regional, fasilitas kerja, cuti hamil, dan upah lembur bagi perempuan.
Artikel Terkait
Jarang Diketahui, Inilah Sejarah Singkat Pabrik Gula Kemanglen dan Pabrik Gula Dukuhringin Kabupaten Tegal
Sejarah Tanggal 30 Maret Diperinati Hari Film Nasional, Inilah Sosok Bapak Perfilman Indonesia
Kitab Rambang, Jejak Warisan Islam Nusantara dan Budaya Masyarakat Tegal
Latar Belakang Perkembangan Pergerakan Politik di Indonesia, Melalui Pemikiran Soekarno Tentang Marhaenisme
Sejarah Lahirnya TNI AU, Ada Dua Peristiwa Penting di Tahun 1947
Disebut Sebagai Crazy Rich Pertama Indonesia, Raja Mulawarman Pernah Flexing Upacara Persembahan 20 Ribu Sapi
Mengenal Lebih Dekat Tarian Sintren dan Lais yang Nyaris Terlupakan
Kardinah, Adik Kartini yang Punya Jasa Besar di Kota Tegal, Inilah Sejarah Singkatnya
Asal Usul Tradisi dan Simbol Paskah, Salah Satunya Menghias Telur yang Sudah Ada Sejak Abad ke-13
Hari Hansip 19 April 2022, Berikut Sejarah Singkatnya