PANTURA TALK- Tarian Sintren atau lais adalah tarian yang berdasarkan magis, biasanya diadakan dalam upacara adat untuk mohon hujan diadakan selama 40 malam bertutur-turut.
Sintren yang pegang peran adalah gadis yang masih murni, bila gadis tersebut sudah tidak murnilagi maka yidak akan dapat menerimaroh yang akan masuk kedalam badannya.
Lais yang pegang peran adalah bujang (jejaka) juga harus yang masih murni. Baik sintren ataupun lais didampingi oleh BODOR (pelawak) sebanyak dua oang. Tari-tarian itu dilakukan dalam keadaan tidak sadar (kesurupan).
Mengutip dari buku Tegal Sepanjang Sejarah karya Somarmo BA dkk, kedua macam tarian itu berbeda baik nyanyian ataupun instrument yang mengiringi. Sintren diiringi dengan gambang dan gendang, sedangkan lais diiringi dengan gambang dan buyung (gentong kecil). Lagu dan syairnya pun berbeda.
CONTOH SYAIR UNTUK SINTREN
Turun-turun sintren
Sintrene widadari
Nemu kembang yona-yani
Kembange si jaya entrok
Artikel Terkait
Ada Toko Oen di Kota Tegal, Restoran Legendaris Sejak Era Kolonial Belanda
Nyaris Tak Terlihat, Inilah Bukti Sejarah Komplek Pemakaman Etnis Tionghoa Terbesar di Kota Tegal
Sejarah SUPM Negeri Tegal, Sekolah Perikanan Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara
Sejarah Singkat Gedung Balaikota Lawas Kota Tegal, Gedung Peninggalan Kolonial Belanda berusia Ratusan Tahun
Jarang Diketahui, Inilah Sejarah Singkat Pabrik Gula Kemanglen dan Pabrik Gula Dukuhringin Kabupaten Tegal
Sejarah Tanggal 30 Maret Diperinati Hari Film Nasional, Inilah Sosok Bapak Perfilman Indonesia
Kitab Rambang, Jejak Warisan Islam Nusantara dan Budaya Masyarakat Tegal
Latar Belakang Perkembangan Pergerakan Politik di Indonesia, Melalui Pemikiran Soekarno Tentang Marhaenisme
Sejarah Lahirnya TNI AU, Ada Dua Peristiwa Penting di Tahun 1947
Disebut Sebagai Crazy Rich Pertama Indonesia, Raja Mulawarman Pernah Flexing Upacara Persembahan 20 Ribu Sapi