PANTURA TALK - Sebuah peristiwa sejarah lebih baik diceritakan secara utuh. Memang benar demikian, namun sejarah tersusun atas fragmen-fragmen yang terkadang luput atau tidak terekspose sehingga lenyap begitu saja.
Pada kali ini, kami mencoba menghadirkan fakta sejarah alasan yang menjadi latar belakang di keluarkannya Suwardi Suryaningrat dari STOVIA (School Fit Opleding Van Indische Artsen) - Sekolah Dokter Jawa.
Berikut ini kisah masa sekolah Suwardi Suryaningrat yang kami cuplik dari R. Bambang Widodo dalam Ki Hajar Dewantara, Pemikiran dan Perjuangannya.
Baca Juga: Jarang Terekspos, Inilah Sejarah Museum Sekolah Slawi
Sebagai keluarga bangsawan Suwardi Suryaningrat mendapat kesempatan belajar di Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Dasar Belanda 7 tahun di kampung Bintaran, Yogyakarta, yang tidak jauh dari tempat kediamannya.
Sesudah tamat Sekolah Dasar (1904), Suwardi Suryaningrat masuk Kweekshcool (Sekolah Guru) di Yogyakarta. Tidak lama kemudian datang dr. Wahidin Sudiro Husodo di Puro Pakualaman, beliau menanyakan siapa di antara putera-putera yang mau masuk STOVIA (School Fit Opleiding Van Indische Artsen) – Sekolah Dokter Jawa di Jakarta, mendapat beasiswa.

Suwardi Suryaningrat menerima tawaran itu dan menjadi mahasiswa STOVIA (1905-1910). Namun karena sakit selama 4 bulan, Suwardi Suryaningrat tidak naik kelas dan besiswanya dicabut.
Namun ada sinyalemen, alasan sakit sesungguhnya bukan satu-satunya sebab dicabutnya beasiswa, tetapi ada alasan politis dibalik itu. Pencabutan beasiswa dilakukan beberapa hari setelah Suwardi Suryaningrat mendeklamasikan sebuah sajak dalam suatu pertemuan.
Artikel Terkait
Bulan Gusdur Telah Tiba, Inilah Rekam Jejak Sejarah Gusdur
Misa Malam Natal, Sejarah Mgr. Soegijapranata Pernah Memimpin Misa Natal di Mangkunegaran
Tegal Kota Bahari, Bukan Slogan Belaka
Sempat Ditutup Oleh Orde Baru dan Dibuka Kembali Oleh Gusdur, Inilah Sejarah Sekolah THHK Tegal