BPOM Pidanakan Produsen Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal, Dewi Aryani Berikan Apresiasi

- Rabu, 2 November 2022 | 22:37 WIB
Dewi Aryani berikan apresiasi BPOM yang telah menindak tegas produsen farmasi penyebab gagal ginjal. (DeAr)
Dewi Aryani berikan apresiasi BPOM yang telah menindak tegas produsen farmasi penyebab gagal ginjal. (DeAr)

PANTURA TALK- Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani mengapresiasi langkah yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan memidanakan produsen farmasi yang menyebabkan peristiwa gagal ginjal akut di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut DeAr, sapaan akrab politisi wanita itu menuturkan bahwa langkah tepat BPOM yang melakukan tindakan tegas untuk para perusahaan farmasi patut diacungi jempol, dimana BPOM juga melakukan upaya dengan menarik produk berbahaya tersebut yang telah didistribusikan hingga melakukan pemusnahan.

"Saya sangat mengapresiasi langkah BPOM yang telah menindak tegas para produsen farmasi yang menyalahi aturan dan penarikan serta pemusnahan produk yang sudah beredar juga patut diacungi jempol," ujar DeAr kepada PanturaTalk.

Baca Juga: Haru! Tangis Guru Honorer Pecah Saat Sampaikan Terimakasih kepada Dewi Aryani

Menurutnya, obat yang membahayakan anak tersebut dapat mengancam masa depan anak, dimana anak-anak bangsa merupakan aset yang dimiliki negeri ini untuk di kemudian hari.

"Obat dengan kandungan berbahaya dapat membahayakan anak-anak sebagai aset bangsa ke depan dan ini mengancam generasi kita," katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa adanya kasus gagal ginjal akut yang diidap oleh anak di sebagian wilayah di Indonesia sangat meresahkan masyarakat khususnya ibu-ibu.

Baca Juga: Perayaan Halloween di Itaewon Berujung Tragis

"Masyarakat resah dengan adanya kasus ini dan para ibu juga takut memberikan anak mereka obat-obatan jika sakit," Ujarnya.

Lebih lanjut, politisi yang kerap melakukan blusukan ke desa-desa ini menilai jika kasus yang tengah berkembang ini harus diperhatikan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag).

DeAr menilai Kemendag harus lebih jeli dan selektif terhadap para importir dan memperketat masuknya barang-barang berbahaya.

"Mendag juga harus melakukan evaluasi terhadap para importir, perketat masuknya bahan-bahan berbahaya, tidak hanya itu izin edar obat tetap menjadi kewenangan BPOM karenanya jika beredar obat tanpa melewati BPOM segera ditindak tegas," tegasnya.

Tak luput DeAr pun mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan terutama bagi anak-anak yang kerap lalai.

Baca Juga: Warganet Gemas Lihat Foto Roti Tawar Ini, Ada Apa?

"Sosialisasikan pentingnya tetap menggunakan masker tidak hanya sebagai pencegahan covid tapi juga sebagai budaya agar segala virus termasuk virus batuk pilek juga dapat diantisipasi. Anak-anak kita perlu pengawasan ketat terutama di sekolah, rumah dan di area publik," tutupnya.

Halaman:

Editor: Abdul Kadir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Salut, Masih Muda Sudah Jadi Pengusaha Warteg

Minggu, 12 Maret 2023 | 14:12 WIB
X