PANTURATALK- Program studi D3 Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama berhasil memperoleh pendanaan dalam program Competitive Fund Vokasi Tahun 2023 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Competitive Fund merupakan upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan hubungan strategis antara pendidikan tinggi dan dunia kerja dalam hal pemenuhan SDM terampil sekaligus mendorong perguruan tinggi meningkatkan kinerjanya dalam pengelolan pendidikan tinggi menuju keunggulan spesifik.
Baca Juga: Inilah Sederet Jejak Digital 3 Calon Direktur PDAM Kota Pasuruan, Dua Bukan Orang Kota Pasuruan

Keberhasilan penyiapan lulusan yang terampil diperlukan adanya inovasi pembelajaran melalui project based learning ataupun teaching factory dengan melibatkan dunia kerja.
Perguruan Tinggi dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan tata kelola dan kemitraan, meningkatkan inovasi dan wahana pembelajaran serta mengembangkan penyelenggaran kampus merdeka mandiri.
Besar harapan bahwa perguruan tinggi dapat berkembang menuju perguruan tinggi vokasi yang unggul.
Sebelum dinyatakan lolos pendanaan Competitive Fund, Prodi D3 Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama telah melakukan pengusulan proposal oleh Tim Task Force yang beranggotakan pimpinan perguruan tinggi dan dosen program studi dan telah melalui beberapa tahapan seleksi hingga tahapan evaluasi kelayakan proposal usulan program Competitive Fund Vokasi Tahun 2023 yang di selenggarakan pada Sabtu, 6 Mei 2023 di Jakarta.
Baca Juga: Nasib Wisata Alam Telaga Biru, Dahulu Ramai Sekarang Terbengkalai
Wakil Direktur Bidang Akademik, Heru Nurcahyo memaparkan rasa syukur dan bangga Politeknik Harapan Bersama menjadi salah satu penerima pendanaan Competitive Fund tahun 2023.
“Competitive Fund ini mendorong program studi untuk mewujudkan keunggulan yang spesifik. Program unggulan yang menjadi spesifikasi di program studi D3 Desain Komunikasi Visual adalah media animasi. Dimana di wilayah Karesidenan Pekalongan belum ada Perguruan Tinggi Vokasi yang menekankan pengembangan animasi. Harapannya dengan pendanaan Competitive Fund ini keunggulan tersebut dapat diwujudkan dengan penguatan SDM yang kompeten dan tersertifikasi serta ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai”, ungkap Heru Nurcahyo.
Total pendanaan yang diperoleh sebesar Rp 907.964.700 dan akan dialokasikan untuk beberapa program antara lain penguatan tata kelola dan kemitraan, peningkatan kualitas dan inovasi pembelajaran (project based learning) yang menghasilkan produk unggulan, serta pengembangan system MBKM mandiri yang terintegarsi dengan SIAKAD.
Ketua program studi D3 Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama, Ahmad Ramdhani menambahkan dari 110 perguruan tinggi vokasi baik negeri maupun swasta yang mengikuti program ini, diseleksi menjadi 35 perguruan tinggi vokasi yang berhak memperoleh pendanaan Competitive Fund dengan besaran nominal pendanaan yang berbeda-beda.
“Dengan adanya pendanaan Competitive Fund ini sangat mendukung kami dalam mewujudkan tujuan utama kami di program studi D3 Desain Komunikasi Visual, yaitu meningkatkan pembelajaran dalam menciptakan produk unggulan pada penguatan Entrepreneur Skill (Creator Intelectual Property) yaitu IP Factory dengan mengangkat nilai-nilai lokal dan penguatan Technical Skill (services) yaitu Hybird Animation yang berdampak luas dalam bidang animasi dalam serta membekali mahasiswa untuk memiliki kemampuan membuka peluang kerja dan kompeten dalam bekerja di industri animasi”, tambah Ahmad.
Baca Juga: Lirik Lagu Buih Jadi Permadani Versi Terbaru, Dilengkapi Chord Gitar Buih Jadi Permadani
Artikel Terkait
Sejarah Jembatan Kereta Api di Daerah Prupuk Kabupaten Tegal
Jejak Sejarah Eks Stasiun Maribaya, Begini Kondisinya Sekarang
Sejarah Tegal Tempu Dulu, Pernah Jadi Pusat Perdagangan Hasil Bumi Seperti Kopi, Rempah-rempah dan Kelapa
Sejarah Jakarta, Sebelum Bernama Jakarta Dulunya Sunda Kelapa dan Batavia
Toko Laba-laba, Toko Legendaris di Jakarta Sejak Tahun 1898